Sabtu, 30 Juli 2011

Global Warming

Masalah Pemanasan Global atau biasa disebut Global Warming sepertinya sering terdengar. Pemanasan global sudah lama menjadi isu lingkungan yang paling hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Tetapi, tidak pernah ada kata basi untuk memeranginya dan tidak ada alasan lagi untuk diabaikan. Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas, Pemanasan Global dapat diartikan sebagai suatu istilah yang menunjukkan adanya proses peningkatan suhu rata-rata temperatur bumi, yang kemudian menyebabkan perubahan iklim1.

Pemanasan global menurut Agama Islam terdapat dalam Al-Quran Surah Ar-Ruum Ayat 41 yang artinya : Telah Nampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagiaan dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Ayat diatas menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi didarat dan dilaut karena aktifitas manusia yang tidak mengikuti jalan yang benar (syariat Allah), akibatnya, musibah akan senantiasa mengancam kehidupan manusia. Oleh karena itu, penerapan syariat Allah merupakan satu-satunya jalan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi. Sedangkan syariat Allah hanya bisa diterapkan apabila ada institusi yang menerapkannya2.

Semua fakta ilmiah menujukkan akan perubahan iklim sekarang ini benar-benar telah terjadi. Pergantian cuaca yang sering tidak menentu, hujan, banjir dan kekeringan disaat yang bersamaan dan munculnya wabah penyakit, merupakan bukti nyata bahwa gejala pemanasan global itu benar-benar terjadi3. Penebangan hutan yang secara illegal, pemakaian listrik secara berlebihan, pembuangan sampah dan limbah yang tidak bertanggung jawab, penggunaan kendaraan yang tidak ramah lingkungan, pengelolaan sampah yang tidak bijaksana dan pemakaian barang-barang yang tidak bisa didaur ulang, merupakan faktor-faktor pemicu terjadinya global warming4. Masalah itu sumbernya dari kecerobohan manusia dalam mengelola lingkungan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita yang seharusnya dimanfaatkan dan dipelihara.

Dampak pemanasan global (global warming) belum terasa begitu untuk saat ini. Namun, akan begitu terasa pada generasi yang akan mendatang entah esok ataupun puluhan tahun lagi. Jika global warming tidak segera diatasi, maka akan menyebabkan dampak yang lebih besar. Jika terus dibiarkan, kemungkinan besar generasi mendatang yang akan menanggung akibatnya.

Beragam carapun dilakukan demi mengurangi beban yang ditanggung oleh generasi yang akan mendatang sebagai akibat pemanfaatan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Maraknya pemberitaan mengenai Global Warming, membuat masyarakat diberbagai dunia khususnya Indonesia mulai membuka mata. Beberapa negara bahkan tidak segan-segan menetapkan peraturan terkait dengan global warming5.

Bagaimana upaya sekolah-sekolah dalam mengatasi masalah pemanasan global?. Beberapa sekolah sudah mulai memperhatikan dan peduli terhadap global warming. Seperti MAN 2 Jakarta, mulai mengajarkan peserta didiknya untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, menerapkan nilai-nilai (prinsip-prinsip) kepedulian terhadap lingkungan demi membentuk karakter peserta didik agar peduli dengan lingkungan sekitar dan madrasah. Prinsip-prisip (nilai-nilai) kepedulian terhadap lingkungan yang diterapkan MAN 2 dirangkum dalam symbol yang mudah diingat yakni 6R, yaitu:
1. Reducing
(mengurangi penggunaan barang-barang yang tidak diperlukan)
2. Reusing
(menggunakan kembali barang yang tidak terpakai)
3. Recycling
( mendaur ulang barang yang tidak trpakai manjadi barang yang bermanfaat)
4. Refusing
(menolak menggunakan/membeli barang yang merusak lingkungan)
5. Repairing
(memperbaiki barang-barang yang rusak sehingga dapat diperbaiki kembali)
6. Replanting
(menanam kembali pohon-pohon untuk menjamin ketersediaan oksigen yang segar)6.

Dengan keenam prinsip itu, MAN 2 Jakarta mengajarkan peserta didiknya untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Berawal dari kesadaran, MAN 2 Jakarta berupaya keras untuk dapat mengurangi dampak global warming, salah satunya dengan mengkampanyekan gerakan Go Green atau kembali ke alam. Menurut Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, gerakan Go Green diartikan sebagai gerakan untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman global warming7.

Penyuluhan dan dialog interaktif juga dilakukan untuk membina peserta didiknya peduli terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan ini mendatangkan para pecinta lingkungan dan penyelamatan lingkungan da para motivator lainnya. Dengan area hijau yang terbatas di MAN 2, peserta didik dapat menanamkan tumbuhan yang dapat mengurangi radiasi sinar matahari agar memperteduh lingkungan MAN 2. Pengelolaan sampah untuk didaur ulang menjadi barang yang bernilai dan bermanfaat dilakukan agar tempat sampah di MAN 2 tidak kian mengunung.

Tujuan dilakukannya penulisan ini adalah menambah pengetahuan tentang pemanasan global dan penyebab terjadinya pemanasan global, mengetahui cara pencegahan pemanasan global, dapat memperhatikan keadaan lingkungan, dan membentuk karakter yang peduli terhadap lingkungan dan penyebab terjadinya pemanasan global. Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh melalui karya tulis ilmiah tentang pemanasan global adalah mengetahui secara jelas apakah pemanasan global itu?, mengetahui penyebab terjadinya pemanasan global, menegtahui dampak dari pemanasan global, dan mengetahui apa yang dapat dilakukan untuk mencegah pemanasan global lebih lanjut.


________________________________________
1Wikipedia Bahasa Indonesia (Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia) Pemanasan Global.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global/
2H.A. Hafizh Dasuki, Dkk, Kitab Suci Al-Quran dan Terjemah, Departemen Agama Republik Indonesia (Jakarta: Juli 1989) Surah 30, hlm. 647
3Nasyith Majidi, Dkk,”Greeneration:Cinta Anak, Cintai Bumi,” Parents Guide (Jakarta: April 2010) hlm. 16-17.
4Nasyith Majidi, Dkk”Greeneration:Cinta Anak, Cintai Bumi,” Parents Guide (Jakarta: April 2010) hlm. 17.
5Zornia S. Devi, Dkk,”Bumi Demam Tinggi,” Cita Cinta (Jakarta: Maret 2010) hlm. 110.
6Nasyith Majidi, Dkk,”Tanamkan Prinsip 6R,” Parents Guide (Jakarta: April 2010) hlm. 18.
7Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, Apa Itu Go Green.
http://blh.semarangkab.go.id/


0 komentar: