Sabtu, 24 September 2011

Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia

Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.
Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:
1. Paru-paru,
2. Hati,
3. Kulit, dan
4. Ginjal.


1.    Gangguan dan Kelainan pada Paru-paru
a.       Pleuritis  yaitu radang selaput paru-paru (pleura)
b.      Edama Paru yaitu penyakit yang disebabkan oleh debu yang menempel disaluran udara paru.
c.       Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
d.      Silikosis yaitu rusaknya makrofag paru-paru karena adanya silikiat.
e.       Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
f.       Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
g.      TBC yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis.
h.      Pneumonia, penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.


CARA MENGATASI KELAINAN PADA PARU-PARU
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
1.      Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur.
2.      Berolah raga dengan teratur
3.      Istirahat minimal 6 jam per hari.
4.      Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba.
5.      Hindari Stress
2.    Gangguan dan Kelainan pada Hati
a.       Hepatitis, merupakan peradangan sel-sel hati yang disebabkan adanya virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Penyakit ini menjadi kronis, terutama hepatitis B dan C. Sedangkan hepatitis A dan E, umumnya bisa di sembuhkan. Apabila kondisi di alami penderita hepatitis B semakin parah, penyakitnya dapat meningkat menjadi hepatitis B.
b.      Penyakit kuning yaitu kulit kuning disebabkan karena hati belum berfungsi (pada bayi) atau oleh penyumbatan saluran empedu.
c.       Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.
d.      Sistitis yaitu radang pada membran mukosa yang melapisi kantung kemih yang disebabakan karena infeksi bakteri atau peradangan pada ginjal yang meluas kekantung kemih.
MENGATASI KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
1. Pemberian vaksinasi
2. Makan makanan yang sehat
3. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
4. Berolahraga dengan teratur
5. Sterilisasi penggunaan jarum suntik
6. Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)




3.    Gangguan dan Kelainan pada Ginjal
a.       Albuminuria, merupakan gangguan yang terjadi pada kelainan ginjal sehingga urine mengandung protein. Di dalam urine normal, sebenarnya tidak mengandung senyawa protein, asam amino, ataupun glukosa. Oleh karena itu, gangguan ini menunjukkan bila alat filtrasi pada gnjal telah rusak.
b.      Nefrites (radang ginjal), merupakan kerusakan pada ginjal akibat glomerulus terinfeksi bekteri strepcoccus. Glomerulus rusak mengakibatkan urea dan asam urat masuk lagi ke dalam darah. Akibatnya penderita akan mangalami uremania. Indikasi penyakit ini yakni adanya penimbuhan air pada kaki atau edema yang terjadi karena proses penyerapan air terganggu.
c.       Oligouria, merupakan kerusakan ginjal yang menyebabkan penderita mengeluarkan urine dalam jumlah sangat sedikit atau bisa juga sama sekali tidak ada (anura).
d.      Diabetes Insipidus, merupakan gangguan ginjal yang menyebabkan penderita mengeluarkan banyak urine. Penyakit ini dapat terjadi karena penderita kekurangan hormon antidiuretika (ADH) yang disekresikan kelenjar hipofisis. Apabila hormon ADH seseorang berkurang, jumlah urine yang dihasilkan dapat naik hingga 20 – 30 kali lipat.
e.       Diabetes Melitus (kencing manis) merupakan gangguan yang disebabkan oleh adanya kandungan gula dalan urine. Kurangnya hormon insulin dari pankreas menjadikan kadar gula dalam darah sangat tinggi.
f.       Batu Ginjal, terbentuk dari adanya pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih. Bentuk batu binjal seperti kristal yang tidak dapat larut. Kandungan zat yang ada di dalamnya adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebab adanya endapan garam ini karena penderita terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral, sedangkan air di konsumsi hanya sedikit. Selain itu, dipengaruhi perilaku buruk penderita yang sering menahan buang air kecil.
g.      Hematuria adalah peradangan atau iritasi gesekan batu ginjal pada organ urinaria sehingga menyebabkan urine mengandung darah.
h.      Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.
i.        Poliuria, merupakan gangguan yang terjadi karena kemampuan rendah nefron melakukan reabsorpsi. Akibat gangguan ini, urine yang dikeluarkan oleh tubuh amat banyak dan encer.




4.    Gangguan dan Kelainan pada Kulit
a.       Jerawat, merupakan gangguan pada kulit karena kelenjar minyak memproduksgi minyak secara berlebihan dan biasanya muncul pada masa puber.
b.      Eksim atau dermatis, gangguan kulit ini disebabkan iritasi, stres bawaan, atau juga alergi.
c.       Panu dan kurap, mrupakan gangguan kulit yang menjadikan kulit kering kemerahan (pada kurap), putih (panu), gatal-gatal, dan bersisik.
d.      Gangren yaitu matinya sel-sel kulit karena tidak mendapatkan makanan, misal karena berhentinya aliran darah (iskemia).
e.       Skabies (kudis) yaitu gangguan kulit yang dapat menular akibat parasit insekta sarcoptes scabei (tungau) yang dapat mengganggu sistem ekskresi.
f.       Pruvitus kutanea yaitu penyakit kulit dengan gejala rasa gatal yang dipacu oleh iritasi saraf sensori perifer. Juga dapat disebabkan oleh kencing manis, penyakit hati dan gangguan kelenjar teroid.
g.      Biduran yaitu penyakit yang disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal.
h.      Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
i.        Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
j.        Kanker Kulit yaitu penyakit yang disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.









MENGATASI KELAINAN PADA KULIT
Kulit perlu mendapat perawatan yang tepat agar senantiasa sehat. Berikut 4 langkah perawatan kulit yang sangat mendasar:
1.      Makan Makanan Yang Mengandung Nutrisi
Kulit seperti juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang berkembang dan membutuhkan berbagai nutrisi. Nutrisi pada kulit digunakan untuk mengaktifkan sirkulasi darah ke kulit, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta mencegah oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering.
2.      Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari
Air berfungsi sebagai media untuk mengangkut dan membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dan mencegah kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap hari, asupan cairan yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran.
3.      Berolahraga Dengan Teratur
Olahraga teratur 3 kali seminggu akan membantu kelancaran sirkulasi darah, sehingga asupan nutrisi kulit terpenuhi.
4.      Mandi Untuk Membersihkan Badan
Mandi secara teratur menggunakan sabun, bermanfaat menghilangkan lemak dan kotoran pada permukaan kulit. Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih sabun, karena detergen yang terkandung di dalamnya cenderung meningkatkan pH kulit sehingga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit.

0 komentar: